Menurut Prof. Abraham H Maslow
dengan konsep “The Hierarchy of Needs” mengatakan bahwa setiap manusia
mempunyai kebutuhan-kebutuhan dari yang paling rendah sampai paling tinggi dan
kebutuhan tersebut terbagi atas kebutuhan fisiologis, kebutuhan
keamanan/keselamatan, kebutuhan sosial (afiliasi), dan kebutuhan aktualisasi.
Atas dasar itulah maka manusia memiliki motivasi dan motivasi manusia untuk
mencapai kebutuhan jenjang berikutnya dapat dibangun bilamana kebutuhan jenjang
yang terdahulu telah terpenuhi. Setiap manusia pastilah mempunyai keinginan untuk
memperoleh atau mencapai sesuatu yang lebih baik dari yang lain dan itu
merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi, sehingga manusia akan terdorong untuk berusaha memenuhi apa
yang menjadi kebutuhannya tersebut. Keinginan yang terencana akan berhasil
dicapai dengan usaha keras dan tidak pernah putus asa. Tidak ada keberhasilan
tanpa usaha, tanpa usaha, mimpi hanya mimpi.
Salah satu faktor yang berperan dalam mewujudkan hal tersebut adalah motivasi berprestasi. Motivasi berprestasi adalah keinginan di dalam diri seorang individu yang mendorong ia bertindak dalam rangka mencapai kesuksesan yang berupa prestasi kerja, penghargaan akan hasil kerja, pekerjaan yang menantang, tanggung jawab yang bertambah dan pertumbuhan dan perkembangan. Atau dapat pula dikatakan motivasi berprestasi adalah daya dorong yang terdapat dalam diri seseorang sehingga orang tersebut berusaha untuk melakukan sesuatu tindakan / kegiatan dengan baik dan berhasil dengan predikat unggul (excellent), dorongan tersebut dapat berasal dari dalam dirinya atau berasal dari luar dirinya. Seseorang yang mempunyai motivasi yang tinggi maka dia akan berusaha melakukan yang terbaik, memiliki kepercayaan diri terhadap kemampuan untuk bekerja mandiri dan bersikap optimis, memiliki ketidakpuasan terhadap prestasi yang telah diperoleh serta mempunyai tanggung jawab yang besar atas perbuatan yang dilakukan sehingga seseorang yang mempunyai motivasi berprestasi yang tinggi pada umumnya lebih berhasil dalam menjalankan tugas dibandingkan dengan mereka yang memiliki motif berprestasi yang rendah. Membangun sikap dan perilaku positif seperti membangun motivasi berprestasi pada setiap diri individu tentunya diperlukan kondisi awal seperti perlunya pengenalan diri, konsep diri maupun kemampuan diri yang akan memudahkan dalam upaya pencapaian berprestasi yang dihadapkan dengan beragam kondisi lingkungan yang tidak saja harus dihadapi tetapi juga harus diantisipasi.
Motivasi, meskipun merupakan variabel yang penting dari prestasi /keberhasilan, bukanlah satu-satunya faktor tetapi terdapat variabel-variabel lain seperti : usaha, kemampuan, emosi, orang lain dan keberuntungan. Untuk kita dapat menumbuhkan motivasi adalah memiliki dan menetapkan sasaran yang ingin dicapai dan jelas. Dengan kita memliki sasaran yang dituju untuk mencapai suatu hasil tertentu, maka kita akan lebih termotivasi, percaya diri, serta dapat berkonsentrasi dan berprestasi lebih baik. Perlu diingat ! Motivasi yang paling bertahan lama adalah motivasi yang datangnya dari dalam diri kita sendiri. Sebab kita memiliki alasan yang kuat mengapa kita ingin melakukan sesuatu.
Salah satu faktor yang berperan dalam mewujudkan hal tersebut adalah motivasi berprestasi. Motivasi berprestasi adalah keinginan di dalam diri seorang individu yang mendorong ia bertindak dalam rangka mencapai kesuksesan yang berupa prestasi kerja, penghargaan akan hasil kerja, pekerjaan yang menantang, tanggung jawab yang bertambah dan pertumbuhan dan perkembangan. Atau dapat pula dikatakan motivasi berprestasi adalah daya dorong yang terdapat dalam diri seseorang sehingga orang tersebut berusaha untuk melakukan sesuatu tindakan / kegiatan dengan baik dan berhasil dengan predikat unggul (excellent), dorongan tersebut dapat berasal dari dalam dirinya atau berasal dari luar dirinya. Seseorang yang mempunyai motivasi yang tinggi maka dia akan berusaha melakukan yang terbaik, memiliki kepercayaan diri terhadap kemampuan untuk bekerja mandiri dan bersikap optimis, memiliki ketidakpuasan terhadap prestasi yang telah diperoleh serta mempunyai tanggung jawab yang besar atas perbuatan yang dilakukan sehingga seseorang yang mempunyai motivasi berprestasi yang tinggi pada umumnya lebih berhasil dalam menjalankan tugas dibandingkan dengan mereka yang memiliki motif berprestasi yang rendah. Membangun sikap dan perilaku positif seperti membangun motivasi berprestasi pada setiap diri individu tentunya diperlukan kondisi awal seperti perlunya pengenalan diri, konsep diri maupun kemampuan diri yang akan memudahkan dalam upaya pencapaian berprestasi yang dihadapkan dengan beragam kondisi lingkungan yang tidak saja harus dihadapi tetapi juga harus diantisipasi.
Motivasi, meskipun merupakan variabel yang penting dari prestasi /keberhasilan, bukanlah satu-satunya faktor tetapi terdapat variabel-variabel lain seperti : usaha, kemampuan, emosi, orang lain dan keberuntungan. Untuk kita dapat menumbuhkan motivasi adalah memiliki dan menetapkan sasaran yang ingin dicapai dan jelas. Dengan kita memliki sasaran yang dituju untuk mencapai suatu hasil tertentu, maka kita akan lebih termotivasi, percaya diri, serta dapat berkonsentrasi dan berprestasi lebih baik. Perlu diingat ! Motivasi yang paling bertahan lama adalah motivasi yang datangnya dari dalam diri kita sendiri. Sebab kita memiliki alasan yang kuat mengapa kita ingin melakukan sesuatu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar