iklan

close

Kamis, 08 Mei 2014

Memulai Pengembangan Aplikasi Android


Dalam memulai membuat aplikasi Android, ada tiga hal yang penting yaitu bahasa pemrograman yang digunakan dalam membuat aplikasi Android, tools yang akan dipakai, dan yang terakhir adalah karakteristik dalam pemrograman Android itu sendiri. 

Bahasa Pemrograman
Bahasa Pemrograman yang akan kita pakai untuk membuat aplikasi Android. Banyak bahasa yang bisa digunakan untuk menulis aplikasi Android, namun aplikasi Android sebagian besar ditulis dalam bahasa Java, terutama untuk kode programnya. Java yang digunakan dalam Android hampir mirip dengan Java yang kita gunakan untuk pemrograman aplikasi desktop. Namun dengan ditambah package-package khusus yang dibutuhkan oleh Android, dan dengan menghilangkan pula package-package pada Java asli yang sekiranya tidak dibutuhkan untuk Android. Android juga menggunakan bahasa XML untuk mengatur tampilan aplikasi, seperti mengatur letak posisi tombol, gambar background, posisi text dan hampir semua yang berhubungan dengan layout. XML juga digunakan untuk manajemen resource, membuat animasi, dan banyak lainnya. Walau begitu tampilan aplikasi Android bisa juga ditulis menggunakan Java, hanya saja kurang praktis.Itulah dua bahasa utama yang digunakan dalam pemrograman Android, yaitu Java dan XML. Kalau kita sudah terbiasa membuat aplikasi dengan Java, hal itu akan menjadi keuntungan tersendiri. Sedangkan XML sedikit banyak mirip dengan HTML, berupa tag-tag dengan properti di dalamnya. Jika kita memutuskan untuk menggunakan Java sebagai bahasa pemrograman Android kita, maka kita nantinya akan membutuhkan Android SDK (Standard Development Kit) sebagai tools dalam pengembangan. Namun jika kita ingin menulis aplikasi Android menggunakan bahasa lain, misalnya C atau C++, kita harus membutuhkan Android NDK (Native Development Kit) sebagai tools. Walau begitu, menulis program dengan menggunakan Android NDK tidaklah disarankan, karena justru akan membuat pengembangan aplikasi semakin rumit. Ditambah lagi, menggunakan C/C++ tidak lantas meningkatkan performa aplikasi. Karena itu gunakanlah NDK hanya karena aplikasi kita memang membutuhkan libraries yang hanya ada di NDK, bukan karena kita biasa coding menggunakan C/C++. Contohnya penggunaan NDK adalah pada aplikasi yang melibatkan signal processing, physics simulation, atau yang tidak mengalokasikan banyak memori. Sedangkan bahasa lainnya yang biasa digunakan untuk membuat aplikasi Android antara lain adalah HTML5, kita juga bisa mendapatkan bermacam-macam framework untuk membuat aplikasi Android, slaah satunya adalah Adobe PhoneGap.

Paradigma Pemrograman
Paradigma pemrograman pada aplikasi Android adalah object oriented, seperti halnya bahasa yang digunakannya Java. Ditambah lagi, komponen-komponen pada Android hampir semuanya adalah classes dan objects yang dapat kita gunakan lagi (reusable). 

Tools Android
Pada dasarnya semua Integrated Development Kit (IDE) yang biasa digunakan dalam membuat aplikasi Java, mempunyai tools/plugin yang bisa digunakan untuk membuat aplikasi Android. Namun yang paling mudah adalah menggunakan Eclipse IDE.
  1. Karena menggunakan bahasa Java, maka kita harus mempunyai JDK (Java Development. Kit) dan juga Eclipse. 
  2. Setelah itu, download Android SDK. Digunakan sebagai tools dasar untuk mengembangkan aplikasi Android. 
  3. Install ADT Plugin untuk Eclipse. ADT Plugin digunakan untuk memudahkan pengembangan aplikasi Android menggunakan Eclipse.
Itulah semua tools yang kita perlukan! Install dari yang pertama ya.

Karakteristik Android
Sebelum mulai membuat program pertama kita, ada baiknya kita mengenal karakteristik dalam aplikasi Android. Seperti contohnya file-file yang digunakan. Ada banyak, namun sebenarnya hanya ada tiga jenis file yang penting, yaitu :
  1. File-file berakhiran .java, pada file berakhiran inilah biasanya kode atau logika utama program dituliskan dalam bahasa Java.
  2. File-file berakhiran .xml, file .xml sebenarnya mempunyai banyak arti. Namun biasanya hal itu berkaitan dengan tampilan/layout program. Tapi file .xml juga digunakan untuk menyimpan values, contohnya strings yang dipakai di layout, dan juga properti lain, seperti mengatur animasi, membuat list, membuat efek gradien/gradasi dan lain-lain.
  3. Yang terakhir adalah file Android Manifest, file ini juga berakhiran .xml namun menyimpan data-data yang sangat penting untuk menjalankan aplikasi Android. Seperti berapa versi minimal Android yang bisa menjalan aplikasi ini, Android versi berapa yang menjadi target aplikasi, deklarasi aktivitas-aktivitas, deklarasi nama aplikasi, deklarasi ikon aplikasi dan lain sebagainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar