Dalam memulai
membuat aplikasi Android, ada tiga hal yang penting yaitu bahasa
pemrograman yang digunakan dalam membuat aplikasi Android, tools yang
akan dipakai, dan yang terakhir adalah karakteristik dalam
pemrograman Android itu sendiri.
Bahasa
Pemrograman
Bahasa
Pemrograman yang akan kita pakai untuk membuat aplikasi Android. Banyak bahasa
yang bisa digunakan untuk menulis aplikasi Android, namun aplikasi Android
sebagian besar ditulis dalam bahasa Java, terutama untuk kode programnya. Java
yang digunakan dalam Android hampir mirip dengan Java yang kita gunakan untuk
pemrograman aplikasi desktop. Namun dengan ditambah package-package khusus yang
dibutuhkan oleh Android, dan dengan menghilangkan pula package-package pada
Java asli yang sekiranya tidak dibutuhkan untuk Android. Android juga
menggunakan bahasa XML untuk mengatur tampilan aplikasi, seperti mengatur letak
posisi tombol, gambar background, posisi text dan hampir semua yang berhubungan
dengan layout. XML juga digunakan untuk manajemen resource, membuat animasi,
dan banyak lainnya. Walau begitu tampilan aplikasi Android bisa juga ditulis
menggunakan Java, hanya saja kurang praktis.Itulah dua bahasa utama yang
digunakan dalam pemrograman Android, yaitu Java dan XML. Kalau
kita sudah terbiasa membuat aplikasi dengan Java, hal itu akan menjadi
keuntungan tersendiri. Sedangkan XML sedikit banyak mirip dengan HTML, berupa
tag-tag dengan properti di dalamnya. Jika kita memutuskan untuk menggunakan
Java sebagai bahasa pemrograman Android kita, maka kita nantinya akan
membutuhkan Android SDK (Standard Development Kit) sebagai tools
dalam pengembangan. Namun jika kita ingin menulis aplikasi Android menggunakan
bahasa lain, misalnya C atau C++, kita harus membutuhkan Android NDK (Native
Development Kit) sebagai tools. Walau begitu, menulis program dengan
menggunakan Android NDK tidaklah disarankan, karena justru akan membuat
pengembangan aplikasi semakin rumit. Ditambah lagi, menggunakan C/C++ tidak
lantas meningkatkan performa aplikasi. Karena itu gunakanlah NDK hanya karena
aplikasi kita memang membutuhkan libraries yang hanya ada di NDK, bukan karena kita
biasa coding menggunakan C/C++. Contohnya penggunaan NDK adalah pada aplikasi
yang melibatkan signal processing, physics simulation, atau yang
tidak mengalokasikan banyak memori. Sedangkan bahasa lainnya yang biasa
digunakan untuk membuat aplikasi Android antara lain adalah HTML5, kita
juga bisa mendapatkan bermacam-macam framework untuk membuat aplikasi
Android, slaah satunya adalah Adobe PhoneGap.
Paradigma Pemrograman
Paradigma
pemrograman pada aplikasi Android adalah object oriented, seperti halnya
bahasa yang digunakannya Java. Ditambah lagi, komponen-komponen pada Android
hampir semuanya adalah classes dan objects yang dapat kita
gunakan lagi (reusable).
Tools Android
Pada dasarnya semua Integrated Development Kit (IDE) yang biasa digunakan dalam membuat aplikasi Java,
mempunyai tools/plugin yang bisa digunakan untuk membuat aplikasi Android.
Namun yang paling mudah adalah menggunakan Eclipse IDE.
- Karena menggunakan bahasa Java, maka kita harus mempunyai JDK (Java Development. Kit) dan juga Eclipse.
- Setelah itu, download Android SDK. Digunakan sebagai tools dasar untuk mengembangkan aplikasi Android.
- Install ADT Plugin untuk Eclipse. ADT Plugin digunakan untuk memudahkan pengembangan aplikasi Android menggunakan Eclipse.
Itulah
semua tools yang kita perlukan! Install dari yang pertama ya.
Karakteristik
Android
Sebelum mulai
membuat program pertama kita, ada baiknya kita mengenal karakteristik dalam
aplikasi Android. Seperti contohnya file-file yang digunakan. Ada banyak, namun
sebenarnya hanya ada tiga jenis file yang penting, yaitu :
- File-file berakhiran .java, pada file berakhiran inilah biasanya kode atau logika utama program dituliskan dalam bahasa Java.
- File-file berakhiran .xml, file .xml sebenarnya mempunyai banyak arti. Namun biasanya hal itu berkaitan dengan tampilan/layout program. Tapi file .xml juga digunakan untuk menyimpan values, contohnya strings yang dipakai di layout, dan juga properti lain, seperti mengatur animasi, membuat list, membuat efek gradien/gradasi dan lain-lain.
- Yang terakhir adalah file Android Manifest, file ini juga berakhiran .xml namun menyimpan data-data yang sangat penting untuk menjalankan aplikasi Android. Seperti berapa versi minimal Android yang bisa menjalan aplikasi ini, Android versi berapa yang menjadi target aplikasi, deklarasi aktivitas-aktivitas, deklarasi nama aplikasi, deklarasi ikon aplikasi dan lain sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar